Monday, 8 June 2015

Daftar Hitam Pembunuhan & Pembantaian Yang Dilakukan Kaum Salafi Wahabi Terhadap Kaum Muslimin di Jazirah Arab Mulai Tahun 1802 -1986 (Selama 184 Tahun)

Tidak pernah terjadi pembunuhan dan pembantaian terhadap kaum muslimin seperti yang dilakukan oleh jagal-jagal dari neraka ini. Mereka dengan buasnya menghabisi setiap nyawa yang tidak berdosa. Sudah tidak terhitung jumlah sebenarnya korban pambantaian yang mereka lakukan dengan brutal dan kejamnya. Semua yang mereka lakukan hanya demi kekuasaan dan kemewahan, bukan atas nama agama. Karena tidak ada satu ayat pun, atau satu hadits pun yang membenarkan tindakan anjing-anjing neraka ini.
Sudah 1400 tahun yang lalu Nabi Saw dengan kebenaran mukzijat yang diberikan oleh-Nya mengabarkan akan terjadinya peristiwa yang sangat memilukan ini.
Pertama, hadist yang mengabarkan tentang muncul- nya fitnah besar yang disebut dengan tanduk setan. Sebagaimana diriwayatkan berikut ini : 

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَامَ عِنْدَ بَابِ حَفْصَةَ، فَقَالَ: بِيَدِهِ نَحْوَ الْمَشْرِقِ «الْفِتْنَةُ هَاهُنَا مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ» قَالَهَا مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا،

“ Sesungguhnya Rasulullah Saw berdiri di sisi pintu Hafshah, dan bersabda sambil menunjuk ke arah timur (Madinah) “ fitnah-fitnah itu dari sana di mana munculnya tanduk setan, beliau mengatakannya dua atau tiga kali “ (Shahih Muslim 4/2229, Sunan Turmudzi 4/540 hadits yang men- ceritakan tentang munculnya tanduk setan yang berasal dari sebelah timur kota Madinah yaitu Najd diriwayatkan lebih dari 100 riwayat, derajat hadits mutawatir)

Kedua, hadist yang mengabarkan tentang munculnya puncak kekafiran bagi umatnya. Sebagaimana diriwayatkan berikut ini :

خَرَجَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ بَيْتِ عَائِشَةَ، فَقَالَ: رَأْسُ الْكُفْرِ مِنْ هَاهُنَا، مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ» يَعْنِي الْمَشْرِقَ

“ Rasulullah Saw keluar dari rumahnya ‘Aisyah dan bersabda : “ puncak kekafiran itu dari sana di mana munculnya tanduk setan, yaitu dari arah Timur (maksudnya kota Najd) “ (Shahih Muslim 4/2229, Mushanaf Ibnu Abi Syaibah 6/407, Musnad Ahmad 8/373, derajat hadits masyhur)

Begitu jelas Nabi Saw mengatakan bahwa bagian Timur Madinah yang dikenal dengan Najd adalah tempatnya fitnah besar yang disebut tanduk setan. Sebagian ulama mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dua tanduk setan itu adalah : tanduk pertamanya adalah Musailamah al-Kadzdzab dan tanduk keduanya adalah Muhammad bin Abdul Wahhab, karena kedua-duanya memang sebagai pencipta fitnah besar dan sama-sama berasal dari Najd.

Ketiga, hadist yang mengabarkan tentang akan keluarnya sebuah kaum yang disebut Dajjal. Sebagaimana diriwayatkan berikut ini :

يَخْرُجُ الدَّجَّالُ مِنْ هَا هُنَا، أَوْ هَاهُنَا، أَوْ مِنْ هَاهُنَا بَلْ يَخْرُجُ هَاهُنَا» يَعْنِي الْمَشْرِقَ

“ Akan keluar Dajjal dari sana atau di sana atau dari sana, pasti keluar dari sana yaitu dari Timur (kota Madinah / Najd) “  (Al-Mustadrak 4/573, Fawaid Tamam 2/247, derajat hadits shahih)

Keempat, hadist yang mengabarkan tentang sebuah kaum yang gemar menghina amalan muslim lainnya. Sebagaimana diriwayatkan berikut ini :

قَوْمًا يَتَعَبَّدُونَ يَحْقِرُ أَحَدُكُمْ صَلَاتَهُ مَعَ صَلَاتِهِمْ، وَصَوْمَهُ مَعَ صَوْمِهِمْ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ

“ Sebuah kaum yang beribadah (tetapi) mereka menghina kalian (dengan membandingkan) shalat kalian dengan shalat mereka, puasa kalian dengan puasa mereka, mereka telah meninggalkan agama (murtad) seperti anak panah yang terlepas dari busurnya  “ (Ibnu Majah 1/60, Ahadits, Ismail bin Ja’far 1/280,  al-Amali fi Atsar ash-Shahabah, Abdurrazzaq ash-Sha’ani 1/85, 10/346, Mushanaf Ibnu Abi Syaibah 7/557, Musnad Ahmad 17/393, 18/165, as-Sunnah Ibnu Abi Ashim 2/450, Musnad al-Bazzar 13/453 dll, derajat hadits masyhur)

Dalam hadits lain dikatakan :

يَخْرُجُ مِنْ أُمَّتِي قَوْمٌ يُسِيئُونَ الْأَعْمَالَ، يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ ، قَالَ يَزِيدُ: لَا أَعْلَمُ إِلَّا قَالَ: يَحْقِرُ أَحَدَكُمْ عَمَلَهُ مِنْ عَمَلِهِمْ، يَقْتُلُونَ أَهْلَ الْإِسْلَامِ، فَإِذَا خَرَجُوا فَاقْتُلُوهُمْ، ثُمَّ إِذَا خَرَجُوا فَاقْتُلُوهُمْ، ثُمَّ إِذَا خَرَجُوا فَاقْتُلُوهُمْ، فَطُوبَى لِمَنْ قَتَلَهُمْ، وَطُوبَى لِمَنْ قَتَلُوهُ، كُلَّمَا طَلَعَ مِنْهُمْ قَرْنٌ قَطَعَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ

“ Akan keluar dari umatku suatu kelompok yang biadab perbuatannya, mereka membaca al-Quran akan tetapi tidak sampai melewati batas kerongkongannya. Yazid berkata : “ Aku tidak mendengar ucapan Rasulullah Saw yang lain kecuali beliau bersabda : “ Mereka akan menghina amalan kalian daripada amalan mereka dan mereka (kelak) akan membunuhi orang-orang Islam. Maka jika mereka muncul bunuhlah mereka, kemudian jika mereka muncul lagi bunuhlah mereka, kemudian jika mereka muncul lagi bunuhlah mereka. Berbahagialah bagi orang yang membunuhi mereka. Setiap kali muncul tanduk/ abad (setan) dari mereka, maka Allah Swt akan memotongnya “ (Musnad Ahmad 9/396, as-Sunnah Abdullah bin Ahmad  2/647, derajat hadits shahih)

Memang selain bodoh dan biadab mereka sangat terkenal sering menghina amalan muslim lainnya. Misalnya mereka berkata : “ Buat apa shalat pake ushalli, gak ada dari Nabinya, bid’ah itu ! “, atau mereka akan berkata “ Shalat tarawih 23 raka’at itu bid’ah ! “, atau mereka akan berkata “ Gak ada qunut Subuh itu, bid’ah ! “ atau mereka akan berkata “ Apa itu tahlilan dan mauludan, itu pun bid’ah ! “

Itu adalah ucapan penghinaan mereka yang sering kita terima. Dan masih banyak lagi penghinaan yang mereka lontarkan kepada kita. Jadi yakini saja kebenaran ini bahwa mereka adalah kelompok yang divonis oleh Nabi Saw sebagai : Tanduk Setan, Pusat Fitnah, Puncak Kekafiran, Anjing Neraka, Pembunuh Orang-Orang Islam, Seburuk-buruknya makhluk dan Dajjal. Tidak perlu ragu tentang kebenaran kelompok ini, masa sabda Nabi sendiri diragukan ?
 Bahkan, kewajiban kita adalah membunuhi mereka berdasarkan sabda Nabi Saw. Tetapi hukum di negara kita tidak mengizinkannya walaupun secara tegas Nabi Saw telah menghalalkan darah mereka bagi kita. Dengan dihalalkannya darah mereka oleh Nabi Saw bagi kita, artinya mereka bukanlah orang Islam, karena Allah dan Nabi sendiri yang mengharamkan darah dan harta orang-orang Islam untuk dibunuh dan dirampas. Pahamilah hal ini dengan baik dan benar. Tidak sah juga bermakmum kepada orang yang bukan Islam ini, walaupun mereka shalat, puasa, dan membaca al-Quran. Inilah kebenaran yang paling benar, tanpa harus diragukan lagi kebenarannya.
Kelima, tentang Dajjal yang muncul ketika umat Islam sedang lemah. Sebagaimana diriwayatkan berikut ini :

يَخْرُجُ الدَّجَّالُ فِي خِفَّةٍ مِنَ الزَّمَانِ

“ Keluarnya Dajjal ketika dalam keadaan lemahnya (umat) dari zamanku “ (At-Tauhid, Ibnu Khuzaimah 1/102, derajat hadits shahih)

Keenam, hadist yang mengabarkan tentang sebuah kaum yang bagus ucapannya tetapi buruk amal-amalannya, dan mereka divonis sebagai seburuk-buruknya makhluk. Sebagaimana diriwayatkan berikut ini :

سَيَكُونُ فِي أُمَّتِي اخْتِلَافٌ وَفِرْقَةٌ يُحْسِنُونَ الْقَوْلَ وَيُسِيئُونَ الْعَمَلَ، يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَحْقِرُ أَحَدُكُمْ صَلَاتَهُ مَعَ صَلَاتِهِمْ وَصَوْمَهُ مَعَ صِيَامِهِمْ، هُمْ شَرُّ الْخَلْقِ وَالْخَلِيقَةِ، فَطُوبَى لِمَنْ قَتَلَهُمْ وَقَتَلُوهُ، يَدْعُونَ إِلَى كِتَابِ اللَّهِ وَلَيْسُوا مِنْهُ فِي شَيْءٍ، مَنْ قَتَلَهُمْ كَانَ أَوْلَى بِاللَّهِ مِنْهُمْ

“ Akan ada di tengah umatku perbedaan dan perpecahan. Ada suatu kaum yang terlihat baik ucapannya namun buruk perilakunya. Mereka membaca al-Quran, tetapi tidak sampai melewati tenggorokannya. Salah seorang dari kalian akan minder jika membandingkan shalatnya dengan shalat mereka, puasanya dengan puasa mereka, mereka adalah seburuk-buruknya makhluk, maka berbahagialah orang yang membunuh mereka dan terbunuh olehnya, mereka mengajak kepada Kitab Allah tetapi tidak mewakili Allah sedikit pun, barangsiapa yang membunuhi mereka itu lebih utama bagi Allah daripada orang-orang itu. “ (Musnad Abu Ya’la 5/337, dengan lafazh yang berbeda diriwayatkan di dalam : Shahih Bukhari 9/17, Shahih Muslim 2/750, Sunan Abu Daud 4/243, Sunan Nasai 7/119,  Musnad Ahmad 21/51, 33/401 dll, derajat hadits masyhur )

Bila kita lihat dalam keseharian, maka cocok sekali hadits di atas bila dinisbatkan kepada sekte Salafi Wahabi ini. Mereka sering mengobral ayat-ayat Allah, membacakan hadits-hadits Nabi, rajin membaca al-Quran, akan tetapi lisan mereka dan akhlak mereka tidak mewakili cahaya al-Quran dan al-Hadits yang sering mereka bacakan. Vonis penghujatan dan caci maki kepada muslim lainnya merupakan jalan hidup bagi mereka. Mereka inilah makhluk-makhluk  terburuk versi Nabi Saw, bukan versi kita. Kewajiban kita hanya menyam- paikan kepada sekawanan makhluk terburuk ini, bahwa mereka telah divonis oleh hakim tertinggi di muka bumi sebagai makhluk terburuk.
Adapun botak atau plontos adalah ciri awal mereka ketika mendirikan sekte sesat ini. Sebagaimana yang diwajib- kan oleh MIAW kepada pengikutnya. Karena MIAW mem- fatwakan diwajibkan untuk mencukur habis rambut pengi- kutnya, dengan maksud membersihkan sisia-sisa rambut kekafiran mereka. Walaupun pada saat ini kaum sekte Salafi Wahabi tidak menggunduli rambut mereka, tetap saja mereka sebagai makhluk terburuk, yaitu Dajjal dan Anjing Neraka.
Ketujuh, hadist yang mengabarkan akan lahirnya keturunan dari kaum Khawarij di masa sekarang. Sebagai- mana diriwayatkan berikut ini :

إِنَّ مِنْ ضِئْضِئِ هَذَا قَوْمٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ , يَمْرُقُونَ مِنَ الْإِسْلَامِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ , يَقْتُلُونَ أَهْلَ الْإِسْلَامِ وَيَدَعُونَ أَهْلَ الْأَوْثَانِ، لَئِنْ لَقِيتُهُمْ لَأَقْتُلَنَّهُمْ قَتْلَ عَادٍ

 “ Akan lahir keturunan dari kaum ini (Khawarij) para pembaca al-Quran, tetapi (bacaan al-Quran itu) tidak sampai melewati batas tenggorokannya. Mereka telah keluar (murtad) dari agama Islam seperti anak panah yang tembus dari (badan) binatang buruannya. Mereka membunuhi orang-orang Islam dan membiarkan para penyembah berhala (kafir Harbi). Apabila aku menemuinya aku akan penggal batang lehernya sebagaimana kaum ‘Ad “ (As-Sunan al-Kabir 6/552, 8/28, 8/293, al-Mustadrak 3/258, as-Sunan al-Kabir, Nasai 3/70, 3/456, 10/116, as-Sunnah Ibnu Abi Ashim 2/440, Tarikh Madinah Ibnu Syubah 2/540, Musnad Ahmad 9/396, 18/191, derajat hadits masyhur)

Dalam bahasa Arab arti dari kata “ضِئْضِئِ / Dhi’dhi “ adalah keturunan yang dilahirkan berdasarkan nasab. Jadi dapat dikatakan bahwa kawanan Salafi Wahabi bernasab kepada kaum pendiri Khawarij di zaman Nabi Saw, yaitu Abdullah ibn Dzul Khuwaishirah. Benar sekali apa yang disabdakan Nabi Saw tentang mereka. Bahkan dengan akurat- nya Nabi Saw pun mengabarkan bahwa mereka adalah pembaca al-Quran, dan itu pun benar adanya. Mereka adalah para pembunuh kaum muslim dan tidak memerangi orang-orang kafir yang merusak kedaulatan negara-negara Islam. Artinya para Dajjal dan Anjing Neraka ini adalah sekutunya kaum kafir yang memerangi agama Islam. Untuk membukti-kan kebenaran sabda Nabi Saw mari kita lihat sejarahnya.
Setelah kekalahan telak yang dialami pasukan Muhammad ibn Sa’ud oleh pasukan Islam dari kekhalifahan Turki Utsmani pada tahun 1815. Muhammad ibn Sa’ud beserta beberapa anggota kelurganya di tawan dan di bawa ke kota Kairo dan kemudian dipindahkan ke Konstantinopel ibukota kekhalifahan Turki Utsmani. Muhammad ibn Sa’ud dan anggota keluarganya di arak untuk dipertontonkan kepada kaum muslimin bahwa ia adalah otak dari pemberon- takan sekaligus Dajjal yang telah membunuhi ribuan kaum muslimin yang tidak berdosa di jazirah Arab. Kemudian kepalanya dipenggal dan tubuhnya dipertontonkan kepada kerumunan kaum muslimin yang marah karena ulahnya. Sedangkan sisa-sisa keluarganya di penjara di kota Kairo.
Kurang lebih 87 tahun kemudian, pada tahun 1902 cucunya Muhammad ibn Sa’ud yang bernama Abdul Aziz bin Abdurrahman ibn Sa’ud yang kabur ke Turki memulai kembali usaha untuk mengembalikan kejayaan Klan Sa’ud yang pernah dirintis oleh kakeknya. Dengan bantuan Klan as-Sabah di Kuwait dan campur tangan Inggris akhirnya mereka mulai melakukan invasi berdarahnya kembali. Pada tahun 1953 Ibnu Sa’ud mati dan digantikan oleh Raja Sa’ud dan kemudian Raja Faisal.
Rajutan cinta yang dahulu terputus dengan kerajaan Inggris akhirnya bersemi kembali. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa perjanjian atau traktat dengan pihak kera- jaan Inggris melalui beberapa surat yang dikirimkan oleh pemimpin Salafi Wahabi pada tanggal 13 Juni 1913 kepada wakil Inggris Percy Cox sebagai berikut :

وبالنظر إلى مشاعرى الودية تجاهكم أودّ أن تكن علاقاتى معكم كالعلاقات الّتى كانت قائمة بينكم وبين اسلافى كما أودّ أن تكون قائمة بينى وبينكم

“ Dan dengan melihat perasaan cintaku kepada kalian, aku sangat berharap hubunganku dengan kalian seperti hubungan-hubungan yang telah lama terjalin antara kalian dengan para leluhurku, sebagaimana aku sangat berharap hubungan itu tetap terjalin (baik) antara aku dengan kalian “(Abu Ali at-Taqwa : Al-Firqah al-Wahabiyah fi Khidmati Man ?, al-Irsyad li ath-Thiba’ah wa an-Basyr, Lebanon Beirut hal. 46, lihat buku Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi hal. 128)

Dalam Muktamar al-Aqir tahun 1927 M / 1341 H di distrik Ahsaa telah ditanda tangani sebuah perjanjian resmi antara pihak Wahabi dengan pemerintah Inggris. Tertulis dalam kesepakatan itu kalimat-kalimat yang ditorehkan oleh pimpinan Wahabi yang berbunyi : 11

... أقرّ وأعترف ألف مرة للسّير برسى كوسى مندوب بريطانيا العظمى لامانع عندى من إعطاء فلسطين لليهود أو غيرهم كما تراه بريطانيا التى لا أخرج عن رأيها حتى تصيح الساعة

“ Aku berikrar dan mengakui 1000 kali kepada Sir Percy Cox wakil Britania Raya, tidak ada halangan bagiku (sama sekali) untuk memberikan Palestina kepada Yahudi atau yang lainnya sesuai dengan keinginan Inggris, yang mana aku tidak akan keluar dari keiginan Inggris sampai hari kiamat “ (Ibid, lihat buku Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi hal. 130)

Bahkan ketika pecah perang yang dilancarkan Israel pada bulan Juni 1967 kepada sebagian negara-negara Arab dengan dukungan Amerika dan Eropa barat, pemimpin Wahabi baru datang dari negara-negara Barat itu menyampai- kan pidato pada tanggal 6 Juni sebagai berikut :

ايها الإ خوان لقد جئتكم من عند إخوان لكم فى أمريكا وبريطانيا وأو روبا تحبونهم ويحبوننا

“ Wahai saudara-saudaraku,aku (baru saja) datang dari saudara-saudara kalian di Amerika, Britania, dan Eropa. Kalian mencintai mereka, dan mereka pun mencintai kalian “ (Mereka Memalsukan Kitab-Kitab Karya Ulama Klasik hal. 133)

Kemudian pada tahun 1969, saat diwawancarai koran Washington Post, pimpinan Wahabi mengakui adanya kede- katan khusus dengan kaum Zionis Israel, lalu berkata :

إننا واليهود إبناء عم خلص, ولن ترضى بقذفهم فى البحر كما يقول البعض, بل نريد التعايش معهم بسلام

“ Sesungguhnya kami dengan bangsa Yahudi adalah sepupu. Kami tidak akan rela melemparkan mereka ke laut sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian orang, melainkan kami ingin hidup bersama mereka dengan penuh kedamaian “ (Mereka Memalsukan Kitab-Kitab Karya Ulama Klasik hal. 134)

Pantaslah kalau kerajaan Saudi tidak bergeming dan tidak memberikan bantuan sedikit pun kepada warga muslim di Palestina. Karena mereka “ sepupuan “ dengan kaum Zionis Yahudi, bahkan mereka menutup rapat-rapat telinga dan hatinya terhadap penjajahan Yahudi atas Palestina. Dapat juga dikatakan bahwa Salafi Wahabi ini telah menjajah negeri muslim lainnya dengan tangan Inggris demi kepentingan Yahudi. Ternyata eeh ternyata Klan Sa’ud itu memiliki nasab yang mutawatir sampai kepada kaum Yahudi sebagaimana yang diungkap oleh Syaikh Nashir as-Sa’id dari Lebanon di dalam bukunya “ Tarikh Ali Sa’ud “ (Sejarah Keluarga Sa’ud).  Pantaslah kalau begitu, keluarga kerajaaan Saudi yang nota bene pendiri sekte Salafi Wahabi begitu harmonis dengan negara Zionis. Pantas juga kalau para pengikut Salafi Wahabi ini lebih mencintai kaum Zionis Yahudi ketimbang mencintai keturunan Nabi Saw. Karena secara nasab, kejiwaan, dan kultur kesesatan, kaum Yahudi selain sangat membenci Nabi Saw pun sangat membenci keturunan beliau yang mulia.
Sekarang mari kita lihat daftar hitam para Dajjal dan Anjing-Anjing Neraka berdasarkan vonis Nabi ini, dalam membunuhi kaum muslimin selama 184 tahun.
1. Tahun 1802-1814 M / 1216-1228 H dengan mengerahkan 12.000 pasukannya Salafi Wahabi membantai puluhan ribu penduduk muslim di Kazhimiyah, Najaf, Qum dan Karbala (Irak). Pembantaian ini mereka lakukan secara rutin selama kurang lebih 12 tahun.
2.  Tahun 1803 pasukan Salafi wahabi membantai dan membunuhi ribuan warga muslim di Thaif. Wanita-wanita hamil, orangtua renta, bahkan mereka menyembelih bayi yang sedang disusui oleh ibunya. Sebagian yang kabur dan berhasil ditangkap mereka dieksekusi dengan ditelanjangi kemudian dipenggal leher mereka satu per satu di lembah Wadi Aluj.
3.  Tahun 1803-1804 M (1218-1219 H) setelah mereka membantai kaum muslim di Thaif, hawa nafsu dan kebiada- ban kawanan Salafi Wahabi kembali merangsek ke kota Mekkah dan mereka membunuhi ribuan kaum muslim yang berada di Mekkah.
4.  Tahun 1805 M / 1220 H karena dirasa selera membunuh mereka masih kurang, maka akhirnya mereka pun membunuhi ribuan jama’ah haji dan kaum muslim lainnya. Bahkan sebelum dibantai dengan sadis mereka disiksa terlebih dahulu dengan cara tangan dan kaki mereka dipotong-potong. Kota Mekkah mengeluarkan bau busuk dari ribuan bangkai-bangakai kaum muslimin yang masih menge- nakan kain ihram.
5.  Tahun 1805 M / 1220 H kawanan Salafi Wahabi menuju kota Medinah tempat kelahiran al-Mushtafa Nabi Muhammad Saw di kebumikan. Mereka menghacurkan kubah-kubah makam leluhur Nabi Saw, istri-istrinya dan anak keturunannya dan para ulama lainnnya. Mereka meng- hancurkan kubah dan meratakannya dengan bulldozer dan dinamit. Tidak lupa mereka pun membantai ribuan kaum muslimin yang berada di Medinah.
6. Tahun 1808 M / 1223 M kawanan Salafi Wahabi menyerang Kuwait untuk yang ketiga kalinya. Sedangkan awal penyerangan mereka yang pertama adalah tahun 1205  H / 1790 H, penyerangan kedua tahun 1213 H / 1789 H. 
7.  Tahun 1224 H / 1809 menyerang Yaman dan membakar perpustakan terbesar di Hadramaut dengan tidak lupa menghancurkan kotanya serta membunuhi ribuan kaum muslim di sana.
8.  Tahun 1225 H / 1810 pasukan Dajjal ini kembali menuju Najaf dan Karbala untuk membunuhi kaum muslim yang sedang beribadah.
9. Tahun 1225 H / 1810 pasukan Salafi Wahabi ini menyerang Samail, Barka, Mutrah, Halab dan Qadisiah.
10. Tahun 1282 H / 1865 H menyerang pantai timur Shuwar di Timur Oman.
11.  Tahun 1880 M / 1304 H mereka kembali menyem- belih hidup-hidup bayi yang masih dalam pangkuan ibunya, membantai secara brutal ribuan kaum muslim yang sedang mengadakan pengajian dan shalat di mesjid-mesjid Thaif.
12.  Tahun 1338 H / 1920 H menyerang dan mem- bantai warga muslim Kuwait karena mereka tidak mau ber- pindah akidah dari ahlussunnah ke Wahabi yang nota bene lebih parah para daripada akidah Khawarij.
13. Tahun 1337 H / 1919 pasukan Salafi Wahabi menyerang daerah Turbah dan Hizbah, di mana sedikitnya 3000 penduduk sipil tak berdosa dibantai dengan sadisnya.
14. Tahun 1341 H / 1921 M pasukan Wahabi kembali membantai rombongan jama’ah haji asal Yaman yang sedang menuju Makkah. Sekitar 1000 orang jema’ah haji dibantai dengan brutal karena mereka disangka sebagai pemberontak.
15. Tahun 1408 H / 1986 M pasukan Salafi Wahabi kembali membunuhi jema’ah haji dari Iran karena mereka meneriakan yel-yel anti Amerika dan Rusia. Jema’ah haji ini pun dibantai dengan brondongan peluru dari kepolisian Saudi Arabia. Sekitar 300 jama’ah haji mati syahid sedangankan ribuan lainnya terluka.
Inilah daftar hitam dari puluhan pembantaian Kawa- nan Salafi Wahabi yang disajikan secara ringkas. Sangat pantas apa yang Nabi Saw sematkan kepada mereka seperti : Tanduk Setan, Pusat Fitnah, Puncak Kekafiran, Dajjal, Anjing Neraka, Makhluk Terburuk dan gelar-gelar lainnya yang memang sangat pantas mereka terima. Nabi Saw dan para sahabatnya saja tidak pernah memberikan rasa hormat kepada mereka, jadi mengapa juga kita harus menghormati mereka ?
Kalaulah karena mereka penghafal al-Quran, hafal ribuan hadits, ahli ibadah, lalu mengapa Nabi Saw tidak memerintahkan kepada para sahabatnya untuk menikahkan putra-putri mereka dengan kaum Khawarij ini ?
Nabi Saw dengan kejeliannya tidak pernah merestui bila putra-putri sahabatnya menikah dengan kaum Khawarij yang nota bene ahli dalam merusak tatanan akidah dan per- adaban Islam. Karena Hal ini akan merusak nasab dan meng- hancurkan sejarah Islam di masa yang akan datang. Untuk menciptakan kedamaian dan ketenangan di muka bumi tidak
bisa tidak, generasi kita harus menjawab tantangan zaman ini. Kita perlihatkan kepada Nabi Saw bahwa kita bukan generasi penakut. Kita adalah generasi Islam sejati yang siap mem- bantu dan menolong Islam kembali bersinar dan berjaya.
Batu tidak dapat dihancurkan dengan nasihat, tetapi harus dengan palu dan besi. Para sahabat begitu mengimani ketidakwarasan dan ke-edanan kaum Khawarij yang di zaman sekarang berganti nama menjadi Salafi Wahabi. Tujuan mereka bukan untuk memurnikan ajaran agama Islam, karena ajaran agama Islam sudah murni dari sananya. Hanya otak-otak kawanan Wahabi-lah yang kotor dan dipenuhi oleh sampah-sampah neraka.
Tujuan mereka adalah untuk menjajah bangsa Arab, menjajah kaum muslim di setiap negara, mengambil alih seluruh sumber daya alam yang mereka miliki, menginjak-injak ilmu pengetahuan, memutarbalikkan kebenaran sejarah, menghalalkan yang haram serta mengharamkan yang halal. Inilah tujuan mereka sebenarnya. Dan ketika partai mereka berhasil menempatkan wakilnya menjadi RI satu atau RI dua, lihatlah negara kita, sedikit demi sedikit akan seperti kerajaan Saudi Arabia. Setiap provinsi akan di Wahabikan dan barang- siapa yang tidak patuh dan taat dengan kehendak mereka, maka mungkin saja hukuman mati sangsinya.
     Padahal secara tegas,  Nabi Saw sangat melarang kaum muslimin untuk membunuh muslim lainnya, kecuali atas dasar perintahnya langsung. Bahkan, membunuh kaum -- muslim dengan persangkaan tidak dibenarkan secara qahth’i.

Sebagaimana diriwayatkan di dalam hadits berikut ini :

عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ  قَالَ: بَعَثَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَرِيَّةٍ، فَصَبَّحْنَا الْحُرَقَاتِ مِنْ جُهَيْنَةَ، فَأَدْرَكْتُ رَجُلًا فَقَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، فَطَعَنْتُهُ فَوَقَعَ فِي نَفْسِي مِنْ ذَلِكَ، فَذَكَرْتُهُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَقَتَلْتَهُ؟» قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّمَا قَالَهَا خَوْفًا مِنَ السِّلَاحِ، قَالَ: «أَفَلَا شَقَقْتَ عَنْ قَلْبِهِ حَتَّى تَعْلَمَ أَقَالَهَا أَمْ لَا؟» فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا عَلَيَّ حَتَّى تَمَنَّيْتُ أَنِّي أَسْلَمْتُ يَوْمَئِذٍ

“ Usamah bin Zaid r.a berkata : “ Rasulullah Saw mengutus kami ke Huraqah pada suku Juhainah. Ketika kami sampai di sana, pagi-pagi sekali kami menyerbu. Pada saat itu aku dapati seorang dari mereka berkata laa ilaaha Illallah, tetapi aku tetap saja menikamnya, sehingga ia mati olehku. Lalu aku sampaikan hal itu kepada Nabi Saw. Lalu beliau bertanya : “ Apakah sesudah ia mengucapkan laa ilaaha illallah masih juga engkau bunuh ? “ Aku menjawab : “ Ya Rasulullah, ia berkata begitu mungkin karena takut kepada senjata ku “. Nabi bersabda : “ Apakah sudah engkau belah dadanya sehingga engkau ketahui dengan jelas, apakah ia berkata (karena) takut atau tidak ? Nabi Saw masih saja mengulang-mengulang kalimat itu padaku (sambil kesal/marah), sampai-sampai aku merasa alangkah baiknya jika aku baru masuk Islam pada saat itu (maksudnya adalah takut dari dosa akibat membunuh muslim tadi) “ (Shahih Muslim 1/96,  Sunan Abu Dawud 3/44, Sunan Ibnu Majah , 2/1296, Musnad Ibnu Abi Syaibah 1/116, Musnad Ahmad 33/162)


Kelompok mana pun yang berkarakter biadab, gampang menuduh kafir, musyrik, ahli neraka, seperti apa yang telah dijelaskan di dalam buku ini, mereka adalah kaum Khawarij di zaman sekarang ini. Mereka adalah musuh yang sangat berbahaya bagi mazhab ahlussunnah dan ahlul bait.
Masyarakat muslim di Indonesia sangat paham mereka ini berada di mana saja. Oleh karena itu ada beberapa pesan yang harus dijalankan oleh para pembaca, antara lain :

Jauhi orang-orang yang anti qunut, anti tahlilan, anti shalawatan, anti istighatsah, anti mauludan, dan anti ziarah kubur.
Jangan mengambil resiko dengan menikahkan putra-putri kita dengan orang-orang seperti di atas tadi.
Jangan mencari guru agama, dan pengurus mesjid dari orang-orang seperti dalam point pertama.
Laporkan segera kepada ranting-ranting NU, atau pengurus NU, atau kepada kami apabila ada mesjid di daerah anda yang tidak bisa dipakai dalam point pertama. Insya Allah kami yang akan mendatangi dan menyelesaikannya.

Semoga Allah senantiasa memberi kekuatan kepada kita untuk memerangi mereka, melindungi wilayah kita, dan semoga Allah Swt memberikan cahaya hidayah-Nya kepada mazhab yang haq. Aamiin

No comments:

Post a Comment