Dalam permulaan berdirinya kerajaan Wahhabi Saudi Arabia III – Mamlakah
al-Arabiyah al-Saudiyah (The Kingdom of Saudi Arabia, yaitu kerajaan Saudi
Arabia sekarang). Sekte ini telah membunuh 400.00 nyawa kaum muslimin, dan
membuat cacat permanent 350.000 orang lainnya dalam ambisinya mendirikan
kerajaan Saudi Arabia.
Sekte Wahabi juga telah dianggap sukses mengadu domba dan memecah belah
umat muslim menjadi berkeping-keping hingga sekarang. Serta keberhasilannya
memperma- lukan dunia Islam sejak berdirinya hingga hari ini. Wahhabi bukan saja menjadi biang kerok perpecahan umat
Islam, dan karena semangat INTOLERAN-nya yang begitu meresahkan, menjadikan
sekte ini menjadi musuh kemanusiaan secara keseluruhan.
DR. Said Hawwa dalam bukunya “ al—Islam pada bab. Maa yubthilu
as-Syahadatain (bab pertama) terbitan Darul Ifta’ Riyadh Saudi Arabia mengatakan “ Demokrasi “ adalah salah satu bentuk Syirik
yang membatalkan “Syahadatain“ seseorang, dalam kitab tersebut
dijelaskan 21 perkara yang membatalkan syahadat. Tanpa pernah menjelaskan
bagaimana hukumnya mendirikan Kerajaan (?). Dua buku Said Hawwa yang
controversial “ al-Islam dan Jundullah (Laskar Allah) saya dengar sudah diterbitkan dalam terjemah bahasa
Indonesia yang menjadi kitab marja (tertinggi) kaum Wahabi. Indonesia. Dengan
mengetahui sejarah dan latar belakang berdirinya Wahabisme kita akan bisa
menarik benang merah antara “ TERORISME dan WAHABISME “. Dan suatu kenyataan yang pasti bahwa semua teroris adalah
Wahabi.
Banyaknya gerakan dan organisasi di Indonesia
yang mengusung ideologi ini sebagai faham dan model sebenarnya, amat sangat
membahayakan sendi-sendi persatuan bangsa serta keamanan nasional, meskipun hampir semuanya tidak pernah mau mengatakan bahwa mereka Wahabi.
Laskar Jihad Ahlussunnah wal Jama’ah yang merupakan sempalan Taliban pun tidak
mau dikatakan Wahabi.
Bulan Mei 2006 Washington Post berdasarkan laporan dari penelitian Freedom House Foundation melaporkan
tentang perubahan kurikulum materi
pelajaran disekolah-sekolah Saudi Arabia yang mengajarkan tentang ajaran
INTOLERAN Wahhabi, katanya telah direvisi pemerintah Kerajaan Saudi
Arabia. Namun setelah diteliti ternyata hanya sedikit sekali perubahannya.
Sembilan point yang kontroversi ternyata masih ada, antara lain kepada anak didik diajarkan untuk tidak berkawan dengan non
muslim, menyebutkan golongan Sufi dan Syiah sebagai polytheism (ahli Syirik) dll. (www.freedomhouse.org bagian Center for religious Freedom). Suatu pendidikan kebencian yang
tidak mungkin hilang hanya dalam satu generasi.
Wahabi dan Saudi, memiliki “sejarah kelam dan brutal“ antara kepala suku
dan pemimpin sekte dalam ambisinya mendirikan sebuiah negara Absolut Monarchy
Sektarian “ The Kingdom of Saudi Arabia “ – Mamlakah al-Arabiyah al-Saudiyah, anak haram hasil perselingkuhan antara agamawan dan
politikus. Dengan “ PEDANG, DARAH, NYAWA DAN HARTA “ ternyata tidak membuat pemerintah kerajaan
Saudi malu dengan sejarah kelamnya, namun dengan bangganya mereka abadikan
dalam lambang resmi negara. (Lafazh Laa Ilaha Illalllah yang dikawal
oleh dua pedang bersebrangan yang siap menebas siapa saja yang mengutak-atik
kerajaannya, yang menyiratkan Islam yang garang, brutal dan biadab).
Sekte ini merupakan
penyebar terror, pembantai umat muslimin, perusak akidah, menghancurkan
persatuan dan kesatuan umat, dan siapa pun yang berbeda pendapat dengan mereka,
vonis kafir, musyrik dan ahli neraka pasti mereka sematkan. Pemurnian tauhid yang mereka gaungkan
merupakan kebohongan besar, karena anda semua akan melihat, bahwa sebenarnya
gerakan sesat inilah yang merusak dan mengotori tauhid yang suci dan benar.
Sudah barangtentu
dunia ini akan terlihat lebih cedas dari sebelumnya. Dusta ter- hadap kebenaran merupakan sebuah pembelaan
yang sia-sia dan berakhir dengan kenistaan. Sungguh, andaikata setiap insan
mampu melihat hal ini dengan mata hatinya, maka dia akan selamat. Maka tidak ada jalan lain, bagi muslim yang
akalnya masih sehat untuk tidak memberikan sekecil apa pun peran kepada mereka
dalam tatanan masyarakat. Masuk akalkah apabila kita berharap memperoleh
pengetahuan yang benar seputar agama Islam dan syariatnya dari orang-orang yang
notabene manusia yang paling kotor ?
Kaum Salafi Wahabi
secara shahih dan mutawatir memang telah membelot dan memecah
belah umat. Mereka telah memberontak terhadap kekhalifahan yang sah, yaitu
Turki Ottoman. Kejadian dahulu terulang kembali hanya pelaku sejarahnya
berbeda, seperti kejadian Muawiyah bin Abu Sufyan yang memberontak dua kali,
pertama terhadap Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib r.a, kedua terhadap Imam
Hasan bin Ali r.a. Oleh karena itu tidak aneh apabila kaum Salafi Wahabi
menjadikan Muawiyah bin Abu Sufyan serta anaknya Yazid bin Muawiyah dijadikan
sebagai salah satu cerita heroik bagi mereka. Sedangkan khalifah yang sah
mereka anggap sebagai pemberontak yang sesungguhnya.
Jangan heran pula apabila mereka tidak
menyukai Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib r.a dan putranya Imam Hasan dan
dianggap sebagai khalifah yang tidak sah. Bahkan, MIAW dengan lancang mencaci
maki sahabat yang hidup sezaman dengan Nabi Saw dengan perkataan :
ان جماعة من الصحابة كانوا يجاهدون مع الرسول ويصلون معه ويزكون ويصومون
ويحجون ومع ذلك فقد كانوا كفارا بعيدين عن الأسلام
“
Sesungguhnya sekelompok sahabat ada yang berjihad bersama Rasulullah, shalat
bersamanya, membayar zakat, berpuasa dan haji, namun demikian mereka (semua)
itu adalah kaum kafir dan jauh dari Islam “
Apabila kaum Salafi
wahabi ini sering menyebarkan berita tentang caci maki kaum Rafidhah terhadap
kedua khalifah, yaitu Khalifah Abu Bakar dan Khalifah Umar r.a, maka dosa kaum
Rafidhah tidak lebih besar daripada mencaci maki seluruh sahabat Nabi Saw yang berjumlah
ratusan ribu.
Dan sebagai bukti
kebencian mereka kepada sahabat Nabi Saw, kaum Wahabi memuji Muawiyah bin Abi
Sufyan setinggi langit. Demikian juga dengan Yazid putranya. Sementara sejarah tidak menyaksikan seseorang
yang lebih memusuhi sahabat setia 2 sekaligus menantu Nabi Saw yaitu Ali bin Abi Thalib r.a melebihi Muawiyah bin Abi Sufyan. Dan tidak ada
seorang pun yang sangat membenci dan menghina para sahabat Nabi Saw melebihi
Yazid bin Muawiyah. Inilah fakta sejarah yang sebenar-benarnya.
Saking cintanya
terhadap pemberontakan Muawiyah bin Abi Sufyan dan terhadap kepemimpinan
anaknya “ Super “ Yazid, maka kementrian pendidikan Kerajaan Arab Saudi, Wazarah
al-Ma’arif menerbitkan buku dengan
judul Haqaiq an’Amirul Mukminin Yazid, (Kebenaran Dari Amirul
Mukminin Yazid). 3 Jelaslah
bagi kita, bahwa kerajaan Saudi Arabia dan para pengikutnya yaitu Salafi Wahabi
adalah kaum pemberontak, perusak, perusuh, dan mesin pembunuh kaum muslimin di
zaman sekarang ini. Dan mereka telah tetap sebagai pembenci Amirul Mukminin Ali
bin Abi Thalib beserta seluruh keturunannya.
No comments:
Post a Comment