Thursday 14 May 2015

Kilatan Pedang Wahabi dan Saudi Atas Nama Islam


Dalam permulaan berdirinya kerajaan Wahhabi Saudi Arabia III – Mamlakah al-Arabiyah al-Saudiyah (The Kingdom of Saudi Arabia, yaitu kerajaan Saudi Arabia sekarang). Sekte ini telah membunuh 400.00 nyawa kaum muslimin, dan membuat cacat permanent 350.000 orang lainnya dalam ambisinya mendirikan kerajaan Saudi Arabia.
Sekte Wahabi juga telah dianggap sukses mengadu domba dan memecah belah umat muslim menjadi berkeping-keping hingga sekarang. Serta keberhasilannya memperma- lukan dunia Islam sejak berdirinya hingga hari ini. Wahhabi bukan saja menjadi biang kerok perpecahan umat Islam, dan karena semangat INTOLERAN-nya yang begitu meresahkan, menjadikan sekte ini menjadi musuh kemanusiaan secara keseluruhan.
DR. Said Hawwa dalam bukunya “ al—Islam pada bab. Maa yubthilu as-Syahadatain (bab pertama) terbitan Darul Ifta’ Riyadh Saudi Arabia mengatakan “ Demokrasi “ adalah salah satu bentuk Syirik yang membatalkan “Syahadatain“ seseorang, dalam kitab tersebut dijelaskan 21 perkara yang membatalkan syahadat. Tanpa pernah menjelaskan bagaimana hukumnya mendirikan Kerajaan (?). Dua buku Said Hawwa yang controversial “ al-Islam dan Jundullah (Laskar Allah) saya dengar sudah diterbitkan dalam terjemah bahasa Indonesia yang menjadi kitab marja (tertinggi) kaum Wahabi. Indonesia. Dengan mengetahui sejarah dan latar belakang berdirinya Wahabisme kita akan bisa menarik benang merah antara “ TERORISME dan WAHABISME “. Dan suatu kenyataan yang pasti bahwa semua teroris adalah Wahabi.
Banyaknya gerakan dan organisasi di Indonesia yang mengusung ideologi ini sebagai faham dan model sebenarnya, amat sangat membahayakan sendi-sendi persatuan bangsa serta keamanan nasional, meskipun hampir semuanya tidak pernah mau mengatakan bahwa mereka Wahabi. Laskar Jihad Ahlussunnah wal Jama’ah yang merupakan sempalan Taliban pun tidak mau dikatakan Wahabi.
Bulan Mei 2006 Washington Post berdasarkan laporan dari penelitian Freedom House Foundation melaporkan tentang perubahan kurikulum materi pelajaran disekolah-sekolah Saudi Arabia yang mengajarkan tentang ajaran INTOLERAN Wahhabi, katanya telah direvisi pemerintah Kerajaan Saudi Arabia. Namun setelah diteliti ternyata hanya sedikit sekali perubahannya. Sembilan point yang kontroversi ternyata masih ada, antara lain kepada anak didik diajarkan untuk tidak berkawan dengan non muslim, menyebutkan golongan Sufi dan Syiah sebagai polytheism (ahli Syirik) dll. (www.freedomhouse.org bagian Center for religious Freedom). Suatu pendidikan kebencian yang tidak mungkin hilang hanya dalam satu generasi.
Wahabi dan Saudi, memiliki “sejarah kelam dan brutal“ antara kepala suku dan pemimpin sekte dalam ambisinya mendirikan sebuiah negara Absolut Monarchy Sektarian “ The Kingdom of Saudi Arabia “ – Mamlakah al-Arabiyah al-Saudiyah, anak haram hasil perselingkuhan antara agamawan dan politikus. Dengan “ PEDANG, DARAH, NYAWA DAN HARTA “  ternyata tidak membuat pemerintah kerajaan Saudi malu dengan sejarah kelamnya, namun dengan bangganya mereka abadikan dalam lambang resmi negara. (Lafazh Laa Ilaha Illalllah yang dikawal oleh dua pedang bersebrangan yang siap menebas siapa saja yang mengutak-atik kerajaannya, yang menyiratkan Islam yang garang, brutal dan biadab).
Sekte ini merupakan penyebar terror, pembantai umat muslimin, perusak akidah, menghancurkan persatuan dan kesatuan umat, dan siapa pun yang berbeda pendapat dengan mereka, vonis kafir, musyrik dan ahli neraka pasti mereka sematkan. Pemurnian tauhid yang mereka gaungkan merupakan kebohongan besar, karena anda semua akan melihat, bahwa sebenarnya gerakan sesat inilah yang merusak dan mengotori tauhid yang suci dan benar.
Sudah barangtentu dunia ini akan terlihat lebih cedas dari sebelumnya. Dusta ter- hadap kebenaran merupakan sebuah pembelaan yang sia-sia dan berakhir dengan kenistaan. Sungguh, andaikata setiap insan mampu melihat hal ini dengan mata hatinya, maka dia akan selamat. Maka tidak ada jalan lain, bagi muslim yang akalnya masih sehat untuk tidak memberikan sekecil apa pun peran kepada mereka dalam tatanan masyarakat. Masuk akalkah apabila kita berharap memperoleh pengetahuan yang benar seputar agama Islam dan syariatnya dari orang-orang yang notabene manusia yang paling kotor ?
Kaum Salafi Wahabi secara shahih dan mutawatir memang telah membelot dan memecah belah umat. Mereka telah memberontak terhadap kekhalifahan yang sah, yaitu Turki Ottoman. Kejadian dahulu terulang kembali hanya pelaku sejarahnya berbeda, seperti kejadian Muawiyah bin Abu Sufyan yang memberontak dua kali, pertama terhadap Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib r.a, kedua terhadap Imam Hasan bin Ali r.a. Oleh karena itu tidak aneh apabila kaum Salafi Wahabi menjadikan Muawiyah bin Abu Sufyan serta anaknya Yazid bin Muawiyah dijadikan sebagai salah satu cerita heroik bagi mereka. Sedangkan khalifah yang sah mereka anggap sebagai pemberontak yang sesungguhnya.
 Jangan heran pula apabila mereka tidak menyukai Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib r.a dan putranya Imam Hasan dan dianggap sebagai khalifah yang tidak sah. Bahkan, MIAW dengan lancang mencaci maki sahabat yang hidup sezaman dengan Nabi Saw dengan perkataan :

ان جماعة من الصحابة كانوا يجاهدون مع الرسول ويصلون معه ويزكون ويصومون ويحجون ومع ذلك فقد كانوا كفارا بعيدين عن الأسلام
“ Sesungguhnya sekelompok sahabat ada yang berjihad bersama Rasulullah, shalat bersamanya, membayar zakat, berpuasa dan haji, namun demikian mereka (semua) itu adalah kaum kafir dan jauh dari Islam “
Apabila kaum Salafi wahabi ini sering menyebarkan berita tentang caci maki kaum Rafidhah terhadap kedua khalifah, yaitu Khalifah Abu Bakar dan Khalifah Umar r.a, maka dosa kaum Rafidhah tidak lebih besar daripada mencaci maki seluruh sahabat Nabi Saw yang berjumlah ratusan ribu.
Dan sebagai bukti kebencian mereka kepada sahabat Nabi Saw, kaum Wahabi memuji Muawiyah bin Abi Sufyan setinggi langit. Demikian juga dengan Yazid putranya. Sementara sejarah tidak menyaksikan seseorang yang lebih memusuhi sahabat setia 2 sekaligus menantu Nabi Saw yaitu Ali bin Abi Thalib r.a melebihi Muawiyah bin Abi Sufyan. Dan tidak ada seorang pun yang sangat membenci dan menghina para sahabat Nabi Saw melebihi Yazid bin Muawiyah. Inilah fakta sejarah yang sebenar-benarnya.
Saking cintanya terhadap pemberontakan Muawiyah bin Abi Sufyan dan terhadap kepemimpinan anaknya “ Super “ Yazid, maka kementrian pendidikan Kerajaan Arab Saudi, Wazarah al-Ma’arif  menerbitkan buku dengan judul Haqaiq an’Amirul Mukminin Yazid, (Kebenaran Dari Amirul Mukminin Yazid). 3 Jelaslah bagi kita, bahwa kerajaan Saudi Arabia dan para pengikutnya yaitu Salafi Wahabi adalah kaum pemberontak, perusak, perusuh, dan mesin pembunuh kaum muslimin di zaman sekarang ini. Dan mereka telah tetap sebagai pembenci Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib beserta seluruh keturunannya.

No comments:

Post a Comment